top of page

Asal Usul Botox dan Penggunaannya

purihealth28

Updated: Feb 23, 2023

Botox atau racun botulinum adalah suatu bakteri gram-positif atau racun yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan melemahnya otot atau melumpuhkan otot sementara jika diinjeksikan di area sekitarnya.

Ternyata, sebelum botox dikenal sebagai perawatan kecantikan, botox digunakan untuk pengobatan bidang neurologis, lho.. seperti kelainan otot mata , migraine, dan cerebral palsy (lumpuh otak) . Seiring dengan berkembangnya teknologi, botox baru deh mulai digunakan untuk bidang estetika



Asal muasal Bakteri BOTULINUM

Racun Botulinum diproduksi oleh Bakteri Clostridium Botulinum, yaitu bakteri anaerob, gram positif, bakteri ini membuat spora yang bersifat sebagai pelindung sehingga bakteri dapat bertahan hidup di lingkungan sekalipun ekstrem. Spora tersebut biasanya tidak menyebabkan orang menjadi sakit meskipun memakannya, namun dalam kondisi tertentu spora dapat bertumbuh dan menghasilkan racun penyebab botulisme.


Salah satu penyebab terjadinya Botulisme adalah makanan kaleng yang rendah asam seperti buah-buahan, sayur dan ikan yang busuk. Bila pembusukan makanan kaleng biasanya terlihat cukup jelas seperti kaleng berubah bentuk atau isinya terlihat rusak, mungkin hanya menyebabkan gangguan pencernaan atau penyakit ringan. Namun pembusukan yang terjadi karena bakteri Clostridium Botulinum ini tidak terdeteksi dengan penglihatan, penciuman atau rasa, sehingga botulisme membuat takut para produsen makanan kaleng.


Dahulu, pada tahun 1735 dan 1739 terjadi penyakit botulisme hingga meninggal karena mengonsumsi sosis darah mentah di Jerman. Botulisme adalah penyakit langka yang disebabkan oleh racun yang menyerang saraf tubuh dan menyebabkan kesulitan bernafas, kelumpuhan otot hingga kematian. Pada tahun 1802, pemerintah lokal Jerman Selatan mengeluarkan pemberitahuan publik mengenai bahaya konsumsi sosis darah. Tahun 1895, Emil Van Ermengem, profesor bakteriologi di Universitas Ghent, mengisolasi bakteri Clostridium Botulinum. ia memperoleh sampel dari sepotong ham dan jenazah para korban dan menamai racun tersebut "Bacillus Botulinus", di Tahun 1944 Edward Schantz membiakkan Clostridium Botullinum dan mengisolasi toksin/racunnya. Tahun 1949 Burgen dkk menemukan bahwa toksin ini dapat menghambat transmisi saraf otot. Pada tahun 1950, Alan Scott seorang opthalmologist menggunakan toksin ini dalam beberapa percobaan klinis. Hasilnya diketahui bahwa toksin botulinum dapat digunakan untuk pengobatan strabismus dan blepharospasm. Penggunaan toksin botulinum kemudian berkembang untuk pengobatan dalam bidang dermatologis dan neurologis.


Tipe Botulinum

Botulinum memiliki 7 strain, yaitu A,B,C,D,E,F,G semuanya sama-sama menghasilkan protein sebagai Neurotoxin dengan berbagai potensi, Spesifitas spesies, dan reseptor target. yang banyak digunakan adalah Botulinum tipe A (BTX-A) dan tipe B (BTX-B) secara antigen berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama


Botulinum type A

Toksin botulinum tipe A (Botox) atau onabotulinumtoxinA merupakan neurotoksin dari Clostridium botulinum yang digunakan dalam manajemen berbagai kondisi medis, seperti blefarospasme, strabismus, hiperhidrosis primer derajat berat pada ketiak, distonia servikal, spastisitas, overaktivitas detrusor, overactive bladder, serta untuk keperluan kosmetik mengurangi kerutan biasanya mampu bertahan hingga tiga bulan


Botox ini disimpan dalam suhu (2-4C) dengan dosis 100 U atau 500 U. Ketika akan digunakan, harus ditambahkan larutan saline 0,9% dan digunakan dalam waktu 4 jam. Total dosis maksimal per kunjungan untuk toksin botulinum tipe A tidak boleh melebihi dari 300 – 400 U, dan jarak penggunaan berulangnya tidak boleh kurang dari 3 bulan. Apabila terlalu besar maupun terlalu cepat maka toksin ini dapat berdifusi ke otot yang bersebelahan dan menyebabkan otot tersebut juga mengalami kelumpuhan



sumber :

Hertiana, E. (2017). Toksin Botulinum (Kajian Pustaka). Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM (B).

Dr. Fadhli Rizal Makharim. (2021, March 2). Fakta Unik Sejarah ditemukannya Penyakit Botulisme. https://www.halodoc.com/artikel/fakta-unik-sejarah-ditemukannya-penyakit-botulisme


 
 
 

Comments


bottom of page